Kamis, 04 Agustus 2016

Kukira aku sudah kehilanganmu



Malam ini begitu dingin. Sambil menyesap susu hangat, jariku mengetik bebas di atas keyboard, entah akan jadi apa tulisan ini. Yang jelas aku sedang memikirkan tentang satu hal yang terasa masih terkunci di hatiku, entah di sudut mana, aku tidak tahu. Yang pasti masih terasa… dalam. Ya, aku dulu menguburnya dengan sangat rapi. Tidak pernah ku jenguk, apalagi ku pupuk. Aku terkejut saat mendapati diriku sendiri bahwa aku belum membuangnya, malah masih menyimpannya secara rahasia. Jauh dalam lubuk hati, yang kadang berdenyut sendiri untuk sekedar mengingatkan, bahwa dulu kami pernah saling mencintai. Denyutannya seperti kode morse yang berbunyi “tolong jangan lupakan aku.”

Tempat rahasia dimana ia menetap memang sungguh dalam. Aku sudah tidak pernah mengungkit hal tentangnya, tidak pernah ingin tahu tentang apa yang ia lakukan sekarang, apalagi memperbaiki hubungan kami agar kembali baik seperti dulu. Aku hanya berusaha untuk berdamai dengan tetap menyimpannya, lalu menciptakan kenangan diatas tempat rahasia itu agar tertimbun semakin dalam. Sedikit pun aku tidak pernah melupakannya. Hanya saja aku berusaha untuk membedakan perasaan antara dulu dan sekarang. Yang aku tahu, sekarang ini kami berteman. 

Tuhan itu Maha membolak-balikkan perasaan. Sekarang ini bisa saja kita mencintai seseorang dengan sangat menggebu, tapi bisa saja perasaan kita akan berubah drastis setahun kemudian. Atau sebaliknya, sangat benci bisa menjadi sangat cinta. Sudahlah terima saja, dalam hidup ini kita tidak berhak menjadi sutradara. Kita hanya artis yang dituntut untuk professional dengan imbalan pelajaran hidup. Seperti halnya dengan kenangan, ia bisa saja bangkit dan merajai hati kita kembali, tidak peduli sedalam apa ia tertimbun.

Ku kira aku sudah benar-benar kehilanganmu. Itu yang terpikir olehku saat mendapati bahwa kamu masih kusimpan, kurindui, ku ingat kenangannya, dan masih bisa tersenyum kepadaku walaupun dalam artian yang berbeda. Ternyata belum, kamu masih disini. Dan Tuhan bisa saja membuatmu bertahta kembali, membuatmu menjadi sosok yang kucintai untuk kedua kalinya...

 
biz.