Rabu, 15 April 2015

Apa mau Tuhan?

Sebelum aku nulis entri ini ada dua hal yang mengganggu pikiranku. Yaitu kematian dan fatamorgana. Entah kenapa hubunganku dengan orang baru ini selalu ku kaitkan dengan dua hal tadi, kematian dan fatamorgana. Kenapa kematian? Kalo menurut sudut pandangku, dia menyukaiku karena aku banyak kemiripan dengan orang yang sudah meninggal. Orang yang menurut dia paling menggores hati. Jadi gini ceritanya, dulu dia pernah memiliki seseorang yang mencintai dia dengan amat dalam, dan orang itu sudah meninggal karena sakit. Jika dilihat dari cara dia bercerita, kayaknya dia menyesal karena dulu telah menyia-nyiakan orang itu. Mungkin dia baru menyadari bahwa orang itulah yang pernah mencintainya sedalam itu. Tapi sayangnya semua sudah terlambat. Orang itu terlalu baik sehingga Tuhan memiliki cara sendiri untuk menyayanginya. Tidak membiarkan hamba-hambanya yang lain termasuk dia, menyakitinya. Tuhan memiliki cara untuk menyayanginya, yaitu dengan memangkunya, memeluknya, dan selalu ada di sisinya.
Waktu kami meet up, entah meet up yang keberapa, dia bercerita tentang ini. Bahkan dia memberiku alamat blognya. Dan waktu ada kesempatan aku buka blog itu, dan aku dibuat nangis karenanya. Bukan karena bahasanya yang terlalu sastra. Bahasanya biasa sekali menurutku, tapi aku tahu pasti bahwa tulisan itu dia tulis dengan perasaan mendalam, bahkan aku berpikir dia menangis saat menulisnya. Sumpah ya, waktu baca itu serasa baca novel Surat Kecil Untuk Tuhan atau lagi nonton sinetron Buku Harian Nayla. Memang ceritanya se drama itu, ku kira itu semua hanya ada di sinetron. Ternyata ada juga kisah semiris itu di dunia nyata. Memang benar apa kata orang, Tuhan selalu punya rahasia, rahasia yang bahkan tidak pernah tercapai oleh nalar kita. Dan saat aku baca blognya orang itu, aku merasa ada beberapa hal yang aku pikir itu sama denganku. Aku melihat ada beberapa kemiripan antara aku dengan orang itu. Mungkin itu yang membuat dia menyukaiku, karena aku mengingatkannya dengan seseorang yg dulu pernah mencintainya dengan amat dalam.
Dan entah ini kebetulan atau apa aku dulu waktu awal kenal dia, aku merasa dia ada kemiripan dengan masa laluku. Seseorang yang pernah kucintai dengan amat dalam, dia yang membuatku menunggu bertahun-tahun tanpa memberiku ruang untuk membuka hati untuk orang lain. Sulit jika dijelaskan lewat aksara tentang apa yang membuat mereka terlihat mirip dimataku. Aku ini orangnya sulit jatuh cinta, tapi sekali jatuh cinta akan langsung dalam rasanya. Aku bukan tipe orang yang sembarangan merespon orang baru yang akan mendekatiku. Aku akan merespon jika ada sesuatu yang menarik perhatianku. Meskipun awalnya aku tidak bisa merasakan apa yang membuatku tertarik pada dia. Pada suatu ketika aku bercerita pada salah seorang temanku bahwa aku jatuh cinta, dan aku bercerita banyak hal tentang dia. Di akhir cerita temanku menyimpulkan "dia kok mirip ya sama masa lalumu itu? Cara smsnya, perlakuannya ke kamu juga." Dari kesimpulan temanku itu aku baru terhentak, benar mereka memang mirip. Mungkin ini yang membuatku merasa nyaman di kesan pertama. Benar-benar reinkarnasi :) Dia dengan masa lalunya juga aku. Aku dengan masa laluku juga dia. Semua saling berkaitan. Aku sendiri tidak bisa menebak apa perasaanku ini sungguhan, apa dia pengganti yang tepat? Atau dia hanya fatamorgana yang membuatku terpesona sesaat? Dan bagaimana denganku? Apakah aku pengganti yang tepat baginya? Atau aku hanya fatamorgana yang membuatnya pergi kalau-kalau bosan? Semua masih misteri. Kami tidak tahu apa mau Tuhan.

Anita Putri

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

 
biz.