Bercak darah diatas tumpukan salju yang mengasar
Lembayung senja yang menyinar ketika bukan musimnya seolah hanya beberapa kilan diatas kepala
Bisa diraih, dipeluk, dan tidak dibiarkan pergi
Bercak darah yang tetap abadi di berbagai musim tidak pernah menarik perhatian ranting kering untuk mendekat, apalagi banyak pasang sepatu
Ia tetap berwarna merah segar, meski ditumpuk salju tiga bulan, ditumpuk daun kering tiga bulan, disinari matahari terik tiga bulan, dan disinari melalui celah kecil bunga sakura tiga bulan
Ya, sepanjang tahun..
Juga tidak perlu menunggu hingga nuansa coklat-jingga bagi serbuk sari berhembus ke ranah tropis
Tidak perlu menunggu hingga nuansa pink-biru bagi pecinta untuk bercinta
Tidak perlu menunggu hingga kedua jarum jam bertumpuk di duabelas
Ranting kering bisa saja diam-diam menulis diatas pasir biru
Menulis rentetan angka yang membuat waktu berhenti saat itu juga
Orang menyebutnya badai hati
Ya, setiap ada kesempatan menebas pedang yang diasah semenit lalu
Rabu, 05 Agustus 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar